Selasa, 25 Juni 2013

Untuk Allah dan Untuk Suamiku

Suamiku, saat ketika Allah telah mengakhiri perjalanan pemantasan diri kita selama ini, aku yakin dan percaya kau dan aku sama-sama memang sudah pantas untuk dipertemukan

kau dan aku telah melalui berbagai macam perjuangan hidup yang tidak mudah. tidak seperti yang orang lalui pada umumnya.
banyak penantian-penantian yang ternyata bukan penantian yang kita harapkan.
penantian-penantian itu pun melibatkan banyak orang
orang-orang yang kita kira adalah akhir dari pemantasan diri kita.

Namun ternyata, Allah yang sama-sama kita sayang yang sama-sama kita kenal justru tetap mengantarkan kau untuku dan aku untuk kau

Entah berapa ratus kali aku menjerit,menangis dan menyerah.
Untuk hentikan prinsip yang selama ini aku pertahankan.
Prinsip yang aku jelankan semata-mata karena Allah.
Namun, Allah berkehendak lain
Allah memelukku dengan segera
menghentikan jerit tangisku
Dia sangat menyayangiku dan juga menyayangimu.
Dia tetap ingin cinta pertama dan terakhirku jatuh ke hatimu.

Suamiku, saat kita dipertemukan
Aku berjanji saat ini, untukmu dan untuk Allah
Aku akan menjadi istri tercantik yang kau impikan
Bukankan selama ini, kau menunggu kecantikan wanita halal ketika ditatap kedua matamu dari wajahmu yang begitu tampan
Itulah aku, suamiku

Terimaksih telah menjaga pandanganmu untukku dan juga untuk Allah
inilah janjiku,
aku kan menjadi istri yang sangat kau impi-impikan
kecantikannya,kelembutannya,kesholehahan dan juga bakti padamu
untuk dunia dan akhirat
untuk generasi kita kelak
akulah yang kau cari suamiku,
ibu dari anak-anakmu
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar