Selasa, 25 Juni 2013

Condongkan hati ini hanya untuk-Mu Rabb ku

Saya tersadar dikala bangun dari tidur, melakukan beberapa aktifitas yang biasa saya lakukan, rasanya ini yang terburuk. Saya pun tak puas dengan prestasi ibadah saya dipagi ini untuk Allah, bagaimana dengan respon Allah ya. Belum  juga luntur dosa-dosa saya yang lalu, tapi terkesan saya memberi peluang pada diri saya untuk menambah lagi dengan dosa-dosa yang baru.

Bangun dengan perasaan putus asa, sedih dan beberapa kali pula air mata cukup membahasi pagi . Merasakan bahwa, Allah pasti amat sangat tidak puas dengan prestasi saya. Sebuah analogi, ketika ini terjadi dengan manusia, anggap lah sepasang kekasih. Ketika sang wanita tidak memberi kabar pada sang lelaki beberapa jam saja, maka dapat dipastikan akan ada sedikit perdebatan diantara mereka. Apalagi melihat kondisi wanita yang seakan tidak peduli dengan kekhawatiran yang tinggi dari seorang pria tersebut. Tapi terkadang itulah emosi wanita, jarang ditebak. Setelah terjadi berdebatan tersebut, beberapa waktu kemudian, akhirnya menyesal dan merasa bersalah, merasa bahwa dia belum bisa belajar menjadi pasangan terbaik untuk diri si pria, tapi akan terus berbenah menjadi seperti yang pria inginkan, pastinya menjadi yang terbaik

Begitulah, terkadang, kita terlalu mem-possesive kan hubungan kita untuk kekasih kita, yang sejatinya juga seorang manusia, ciptaan Allah yang juga memiliki banyak ketidaksempurnaan. Membberikan yang terbaik untuk mereka, namun untuk Allah? Kadang kita lupa bahwa semua nikmat ini Allah berikan untuk kita, tanpa pamrih dan berbayar. Sholat dan amal ibadah lain juga bagi saya, bentuk cinta Allah pada kita. Dia menciptakan banyak jalur khusus agar kita bisa selalu dekat dengan-Nya. Tapi sayang, jarang kita manfaatkan. Itulah yang saya rasakan kali ini, padahal dada ini sudah terlalu sesak dengan permasalahan yang ada, sejatinya ulah saya, karena perbuatan saya. Allah memberikan banyak waktu untuk mengadu, untuk mensharingkan semua masalah kita, yang sebenarnya Allah juga sudah siapkan solusinya. Berharap kita mengangkat tangan dan berkata “ YA Allah, bantu saya…”, tapi miris lebih sering kita mengangkat telpon , untuk menghubungi kekasih kita dan berucap “ yang,  aku lagi sedih. Kamu mau dengerin curhatan aku gak?” padahal kita tau mereka yang kita pilih menjadi orang pertama yang tau masalah kita hanya bisa berkata “….Sabar ya sayang, mungkin memang ini sudah jalannya…tapi disini ada aku yang setia nememin kamu” Cuma nemenin? tanpa solusi, tanpa tindakan.
Tapi dengan seperti itu, kita malah bilang “…Makasihh ya sayang.kamu selalu ada buat aku.aku bener-bener beruntung punya pacar kaya kamu.” Miris ya. Allah lah, sejatinya kekasih kita dan Allah itu sesungguhnya amat sangat Pencemburu, namun tak kita anggap. Saya pun seperti itu dulu. Lebih memilih cerita pada sahabat, atau teman. Bukan sama Allah

Tapi perlahan saya tersadar. Ini salah. Allah menunggu saya, untuk mendengarkan sekaligus memberi penyelesaian untuk segala permasalahan yang saat ini sedang saya hadapi. Allah punya solusinya, Allah lebih tahu saya harus melakukan apa dan bagaimana caranya, Allah siapkan semuanya. Akankah saya tetap mengambil jalan ikhtiar manusia, bercerita pada mereka yang memang tidak punya solusi sama sekali. Kalaupun ada solusi, juga datangnya dari Allah, melalui mereka. Alhamudillah, terwujud salah satu doa saya, “Allah, condongkan hati ini pada-Mu saja ya Rabb, yang Maha Mengetahui segala, dan gudang solusi dari semua permasalahan”, Allah masih sayang pada saya, Allah wujudkan, sampai akhirnya, saat ini saya lebih sering mengadu pada Allah, daripada makhluk ciptaan-Nya.

Setelah mengingat serentetan kalimat tadi, pagi ini saya memilih untuk memohon ampun pada-Nya. Berjanji untuk selalu memperbaiki kualitas ibadah saya, dengan prestasi-prestasi yang luar biasa. Mungkin memang adakalanya masa seperti ini, agar saya tersadar, saya manusia yang jauh dari kesempurnaan. Untuk itulah saya butuh Allah, Maha Sempurna. Dengan Kesempurnaan yang Dia Miliki, setidaknya saya akan terus belajar untuk mendekati kesempurnaan.

Allah give me Your Power, Give me Your Love, Everywhere and Everytime, make me always love you, everafter. Aaaamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar