Sabtu, 23 November 2013

Izinkan aku ke Eropa, Ya Rabb

Suatu kisah yang ditayangkan NTV News pada tanggal 20 Juni 2004 dengan judul “Islam adalah agama yang berkembang paling pesat di Eropa” 

Aku sangat ingin ke Eropa Ya Rabb. Aku ingin melahirkan beberapa generasiku, ditempat yang sangat indah, yang penuh dengan sejarah dan budaya Islam. Aku ingin bersilaturahim dengan saudara-saudara muslimku di Eropa sana. Menjadi salah seorang tokoh muslimah, yang dapat mendirikan rumah ilmu islam, serta berdakwah disana.

Yaa Rabb, aku ingin mengajarkan anak-anak muslim mengaji dibawah Menara Eiffel. mengkhatamkan Qur'an di Masjid Islamic Center, Vienna. Berada dipinggir sungai Danube sambil berzikir Asmaul Husna-Mu Ya Rabb. Dan memandang kekayaan Alam ciptaan-Mu ,Bukit Kahlenberg, Austria.

Yaa Rabb, aku ingin belajar keteguhan Tauhid saudara-saudara muslimku disana. Ya di Eropa. Yang pernah menjadi pusat peradaban Islam terbesar dizamannya. 

Yaa Rabb, jikalau Kau mengizinkanku kesana. Dibawah birunya langit Negri Paris, kulantunkan ayat-ayat indahmu Yaa Rabb dibawah kokohnya Menara Eiffel, kubacakan ayat demi ayat surat Ar Rahman, sebagai bentuk syukur dan takjubnya aku dengan semua hal indah yang Kau ciptakan dimuka bumi ini. 
Akan kubawa serta kedua orangtuaku, karena ku yakin, semua karena do'a yang tak pernah lepas dari lisannya.
Aku ingin menjadi salah satu orang yang bisa berpengaruh dalam rangka memperjuangkan Islam. Menuntut ilmu, serta berbagi ilmu. Entah mungkin saja hanya 'A, Ba, Ta, Tsa' tapi itu akan jadi kepuasan sendiri bagiku.

Dilain harinya, aku ingin melihat langsung tulisan indah yang masih terpasang di bangunan megah Haghia Sophia. Ya, tulisan nama-Mu Ya Rabb. Allah dan Muhammad SAW dalam tulisan arab. Istanbul Turkey.




Dibelahan Bumi Eropa sana aku ingin menyaksikan langsung dengan mata kepalaku sendiri, betapa pesatnya perkembangan Islam disana. Aku ingin menetap beberapa tahun Ya Rabb. Aku ingin mengajar anak-anak TK mengaji Al Qur'an, syukur-syukur bisa belajar menghafal bersama-sama. 

Namun, tak selamanya aku menetap di bumi Eropa-Mu ini Ya Rabb. Aku pun akan kembali ke tanah air tercintaku Indonesia. Membawa pengalaman indah dan membangunkan lagi impian-impian anak bangsa, khususnya muslim. Mereka harus bangkit dan berjuang untuk Agama dan Negeri tercintanya. 
Aku ingin meyakinkan mereka, bahwa Kau sangatlah dekat dengan impian-impian yang ingin kita wujudkan, asal tetap terus yakin, berdo'a dan berusaha.

Izinkan aku ke Eropa, Ya Rabb :)



Jumat, 22 November 2013

Untukmu.......... Seseorang yang Namanya Telah Tertulis di Mega Server, Lauhul Mahfudz.

Ketika Allah telah menghendaki banyak hal bahagia yang akan terjadi untuk para kekasihnya, kekasih yang terus berusaha menjemput cinta halal, maka pastilah Allah akan mengujinya terlebih dahulu.
Allah ingin melihat kesungguhan para hamba-Nya untuk mempertahankan cinta yang terbaik. Cinta yang bukan melihat fisik dan materi semata, namun cinta yang melihat ada Allah dihatinya. Cinta yang ada karena sering lisannya berzikir untuk Allah, cinta yang lahir karena begitu tawadhu nya ia terhadap agama, cinta yang hadir karena keduanya memuliakan Allah dan hanya mengharap ridho-Nya.

Kesedihan, kesendirian, kecemasan akan bergandengan tangan dengan kebahagiaan yang nantinya akan datang dari Allah. Kita hanya perlu percaya, bahwa Allah sedang memerhatikan kita sambil menuliskan skenario terbaik kita, agar perjalanan ini bahagia diujungnya nanti.

Maka tertulis beberapa buah pinta seorang hamba kepada Rabb nya

Yaa Rabb, jikalau Kau nanti datangkan seorang imam untukku. 
Pastilah Ia adalah seorang yang selama ini aku nantikan kehadirannya.
Pastilah Ia adalah seorang yang selama ini tak pernah lepas dari lisanku selama aku berdo'a
Pastilah Ia adalah imam terbaik pilihan-Mu, diantara jutaan pria muslim diluar sana
Pastilah Ia adalah seorang anak sholeh yang sangat menyayangi kedua orangtua nya Ya Rabb
Pastilah Ia adalah seorang yang begitu mencintai kekasih kebanggan-Mu, Nabi Muhammad SAW
dan Pastilah Ia adalah hamba yang kau jaga hati,lisan dan raganya untuk-ku Yaa Rabb

Suatu saat, Kau pertemukan kami, dengan ketakwaan dan kesabaran yang selama ini kami rajut bersama-Mu Yaa Rabb
Pertemukan kami, seperti Kau mempertemukan cinta Rasululloh SAW dengan Siti Khadijah
Pertemukan kami, seperti Kau mempertemukan cinta Ali dan Fatimah
Kalaupun kami tak sesempurna yang Kau harapkan, izinkanlah kami saling menutupi masing-masing dari kekurangan kami.

Yaa Rabb, pilihkan Yaa Rabb imam dunia dan akhirat yang pantas untukku
Imam yang ibadahnya adalah ibadahku
Imam yang membangunkan aku untuk bersujud di sepertiga malam
Imam yang membetulkan bacaan qur'an ku ketika aku salah membaca ayat-ayat cinta mu
Imam yang bisa memotivasi aku saat aku tak terjatuh
Imam yang akan senantiasa memelukku dan menghapus air mataku saat aku berada dalam kesedihan
Imam yang akan menjadi seorang ayah terbaik untuk anak dan cucuk nya kelak
dan Imam yang akan menggandeng tanganku, bertemu dengan-Mu di surgamu kelak
Pantaskan aku Yaa Rabb

Untukmu..........
seseorang yang Namanya Telah Tertulis di Mega Server, Lauhul Mahfudz.
Calon pendamping halalku, :)


Minggu, 10 November 2013

Obrolan ringan tentang Jodoh

Pelajaran berharga untuk satu minggu terakhir ini. Saya pun tergoda untuk mengirimkan sms mesra untuk seseorang yang pastilah belum halal untuk saya. Bahkan sms mesra ini pun, tak ada chemistry nya sama sekali. Hanya untuk melepas penat, dan mencoba lebih nakal dari sifat dan sikap asli saya.

Kadang, saya bosan dengan anggapan orang bahwa saya seorang yang sholehah. Masih jauh sesungguhnya dari kesholehahan yang sempurna. Yah,itulah manusia. Didoakan untuk menjadi orang yang sholehah, malah dianggapnya berlebihan dan ingin menjadi orang yang lebih nakal.

Yap,benar. Saya beberapa hari terakhir,kembali kehilangan arah. Saya malah tak ingin lagi berpegang prinsip untuk tidak berpacaran. Saya ingin mencoba pacaran. Hanya ingin mencoba, saling mengirimkan sms mesra pada lawan jenis, padahal gak ada perasaan sama sekali. Saat itu saya sangat bosan dengan kehidupan percintaan saya. Karena beberapa kali mencoba ta'aruf, semuanya gagal. Saya bosan dengan kesendirian saya selama ini. Yang tadinya saya bangga akan pertahanan saya untuk tidak berpacaran, beberapa hari lalu luntur seketika. Saya jadi manusia yang paling introvert kalo kata buku-buku psikologi. Perlahan-lahan melakukan hal bodoh yang gak ada manfaatnya sama sekali.

Betapa marahnya Allah melihat tingkah bodoh saya. Pastilah Allah kesal dengan perbuatan saya.

Bersykurnya saya, karena Allah masih sayang dengan saya. Itu tak berlangsung lama. Saya mengingat bahwa telah berapa banyak kata yang terlontar dari lisan ini tentang hubungan halal yang Allah restui, single until halal, menjemput jodoh dengan memantaskan diri, dan masih banyak lagi hal-hal yg bertolak belakang dengan apa yang telah saya lakukan dalam beberapa hari terakhir.

Saya juga tak lagi menikmati indahnya ibadah, entah mungkin ini teguran dari Allah. Karena kenakalan Saya.

Akankah saya menjadi orang yang munafik?

Seketika itu saya beristighfar. Secepatnya saya melakukan sholat taubat.
Saya mohon ampun atas kemunafikan saya, atas lisan-lisan yang sebelumnya berjanji pada Allah hanya ingin menjemput cinta yang suci nan hakiki. Tapi dibeberapa hari terakhir, saya melakukan kesalahan yang luar biasa. Beberapa hari ini keyakinan akan pengabulan do'a sirna, yang ada hanyalah niat untuk menjadi lebih nakal dari sebelumnya.

Keesokan harinya, saya memutuskan untuk menguatkan lagi prinsip yang sebelumnya hampir hilang dari hati saya. Prinsip untuk mempertahankan kehormatan diri, dan keyakinan akan pengabulan do'a dari Allah SWT.

Maka, sore ini umi (sapaan untuk bunda tercinta)
" Umi yakin, Allah hanya sedang mempersiapkan segala yang indah, dan segala yang luar biasa untuk pertemuan Ridha, dengan calon yang sangat Ridha impikan....."
Kelanjutannya mungkin seperti ini
" Saat ini, Allah sedang ingin melihat perjuangan Ridha membahagiakan umi dan bapak. Setelahnya, Allah akan mengembalikannya dengan kebahagiaan, dan Ridha akan puas akan perjuangan yang telah Ridha lakukan untuk umi dan bapak. Bersama suami Ridha tercinta"

Itulah hasil obrolan ringan tentang jodoh bersama umi di sore ini. entah mengapa, hati ini makin yakin bahwa tinggal sedikit lagi.Sabar dan Sholat. Maka sampailah saya ditempat imam sholeh menjemput saya.

Keep Istiqomah, Sholehah
InsyaAllah kita ketemu di Jannah :)



Kamis, 07 November 2013

Bahagia itu adalah Syukur

Terkadang, kita hanya perlu menambah frekuensi rasa syukur kita dengan apa yang kita hadapi saat ini.
Entah itu sedih, senang, kesal, bahagia, kecewa dan apapun yang kita rasakan.

Saya menyadari, bahwa saat ini saya masih ada di masa recovery hati saya.
Mengobati nya perlahan, dan terus memberikan asupan-asupan spiritual yang kiranya dapat menambah kekuatan sepenuhnya untuk diri saya.

Mencintai seorang selama bertahun-tahun. Bukan hal yang sebenarnya saya inginkan. Namun saya pun tak pernah menyesali akan hal itu. Karena itu adalah fitrah, dan itu adalah anugerah.
Mencintai akan kesholehannya, tawadu' nya pada Allah serta cintanya pada Rasululloh, menyadarkan saya bahwa ini datangnya dari Allah. InsyaAllah.

Namun, kita harus selalu berfikir secara dewasa, bahwa segala hal yang kita ingin miliki, bukan berarti itu pula yang harus Allah kabulkan. Dimana kita belajar ikhlas, kalau kita tak pernah merasa kehilangan. Dimana kita belajar ikhlas kala kita selalu ngotot akan hal yang nyatanya bukan untuk kita.

Bersyukurlah Allah telah merancang semuanya. Meski terkadang kesedihan ini, seakan tak kunjung bertemu dengan perjalanan akhirnya, namun satu yang saya percaya. Allah adalah produser terbaik dari setiap film-film perjalanan hidup yang Ia buat.

Bersyukurlah, maka engkau akan bahagia. :)
Keep Istiqomah, Sholehah :")


Ikhlas is about journey not a moment

Ikhlas adalah perjalanan. Bukan satu waktu yang kita tentukan, sehingga kita bisa menjadi ikhlas disatu waktu itu. Ikhlas dalam penerapannya jauh lebih sulit dibandingkan dilisankan.
Ikhlas adalah sebuah proses dimana kita harus terus berusaha untuk move on dari hal berat apapun yang pernah kita hadapi.
Ikhlas ada bermacam-macam. Ikhlas karena meninggalnya salah satu anggota keluarga kita, kerabat ataupun para guru-guru kita. Ikhlas dalam menghadapi hidup. Merasakan kesulitan-kesulitan yang pernah ada, namun menghadapinya dengan lapang dada. Atapun mengikhlaskan seseorang yang amat kita cintai. Yang ternyata Allah punya rencana lain, dia bukan jodoh kita.
Ikhlas itu adalah perjuangan. Enggak mudah buat dijalankan, namun juga bukan gak mungkin dan gak bisa buat diterapkan.
Ikhlas itu yang penting dijalanin, bukan dikeluhin.

Buat yang saat ini cintanya sedang hilang, ingatlah, hanya perlu waktu untuk mengikuti perjalanan ikhlas ini. Sampai nanti pada titik temu, dan Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk diri kita. :")

Sampai ketemu di Jannah ya Muslimah :")