Minggu, 11 Agustus 2013

My Thousand Dreams : Al Bayyinah Qur'an Village

Alasan umi membangun Yayasan ini ternyata bukan semata-mata karena ingin penghasilan lebih. Kurang lebih sekitar 7 bulan aku ikuti segala hal yang berbau Yayasan, setelah selama ini aku pura-pura tidak tahu, ternyata Umi hanya tidak ingin kehilangan moment bersama murid-murid nya. Yah, umi ku sudah 29 tahun, berkecimpung di dunia pendidikan,khusus nya Taman Kanak-Kanak membuatnya tidak mudah melupakan saat-saat bersama anak murid nya. Bahkan sering beliau bilang “ Umi itu, sama anak-anak  udah gak bisa dipisahin. Denger ketawa nya , nangis nya, ocehan nya. Itu justru Power buat umi. Anak-anak itu udah melekat banget di darah daging Umi.” Yah, begitu lah obrolan ringan yang biasa kita lakukan setelah sarapan. Meski tidak lama, namun 10-15 menit obrolan kita, sering menambah inspirasi untuk perkembangan Yayasan Al Bayyinah. Tidak jarang, bahkan kita temukan solusi dari masalah-masalah yang sedang timbul di Yayasan.
Mengetahui ketulusan niat Umi, untuk membangun Yayasan. Terus menggugah hati ku untuk meneruskan perjuangan Umi. Banyak orang tidak tahu, mereka pikir mendirikan Yayasan itu adalah sarana menambah profit. Itu salah besar. Bidang pendidikan, ilmu, dakwah kalau hanya dicari segala hal yang berbau profit, jadilah itu sarana yang tidak berkah. Ilmu pendidikan khususnya dakwah, justru ladang amal, ladang jariyah. Kalau mau banyak uang, ya jangan jadi Guru, sungguh lama menjadi kaya. Tapi kalau mau berkah nya, ya boleh lah pilih profesi Guru.
Pagi ini, kami baru saja menyelesaikan beberapa pekerjaan. Kami membereskan beberapa berkas, arsip dan inventaris yayasan. Umi, usia nya sudah menginjak setengah abad, namun sedetik pun aku tak pernah melihat kelelahan dari wajahnya. Aku sangat mengenal umi, beliau kalau mengerjakan apa-apa selama beliau masih bisa mengerjakannya sendiri, tidak akan minta tolong orang lain. Sekalipun itu pekerjaan-pekerjaan berat, angkat ini dan itu. Kadang aku malu, aku masih muda jauh usia nya dibanding beliau, tapi banyak ngeluhnya, banyakan gak mau nya.
Untuk itu, semoga Allah mantapkan niatku, Allah tegakkan jiwa raga ku, dan Allah bantu aku untuk selalu istiqomah dalam meneruskan perjuangan Umi. Aku berjanji pada diriku Ya Allah, mulai saat ini dan seterusnya, aku akan berusaha semaksimal mungkin membuat umiku bahagia. Aku yang akan menjadi pejuang, bersama kakak-kakakku dan rekan yang lainnya. Yang terpenting dari semua ini, kami bersama-Mu Ya Allah . Hilanglah segala duka dan kegundahan dalam diri kami. 
Selamat Datang Yayasan Islam Terbesar di Indonesia dan Dunia



Please Welcome Al Bayyinah Qur’an Village

Tidak ada komentar:

Posting Komentar