Minggu, 10 November 2013

Obrolan ringan tentang Jodoh

Pelajaran berharga untuk satu minggu terakhir ini. Saya pun tergoda untuk mengirimkan sms mesra untuk seseorang yang pastilah belum halal untuk saya. Bahkan sms mesra ini pun, tak ada chemistry nya sama sekali. Hanya untuk melepas penat, dan mencoba lebih nakal dari sifat dan sikap asli saya.

Kadang, saya bosan dengan anggapan orang bahwa saya seorang yang sholehah. Masih jauh sesungguhnya dari kesholehahan yang sempurna. Yah,itulah manusia. Didoakan untuk menjadi orang yang sholehah, malah dianggapnya berlebihan dan ingin menjadi orang yang lebih nakal.

Yap,benar. Saya beberapa hari terakhir,kembali kehilangan arah. Saya malah tak ingin lagi berpegang prinsip untuk tidak berpacaran. Saya ingin mencoba pacaran. Hanya ingin mencoba, saling mengirimkan sms mesra pada lawan jenis, padahal gak ada perasaan sama sekali. Saat itu saya sangat bosan dengan kehidupan percintaan saya. Karena beberapa kali mencoba ta'aruf, semuanya gagal. Saya bosan dengan kesendirian saya selama ini. Yang tadinya saya bangga akan pertahanan saya untuk tidak berpacaran, beberapa hari lalu luntur seketika. Saya jadi manusia yang paling introvert kalo kata buku-buku psikologi. Perlahan-lahan melakukan hal bodoh yang gak ada manfaatnya sama sekali.

Betapa marahnya Allah melihat tingkah bodoh saya. Pastilah Allah kesal dengan perbuatan saya.

Bersykurnya saya, karena Allah masih sayang dengan saya. Itu tak berlangsung lama. Saya mengingat bahwa telah berapa banyak kata yang terlontar dari lisan ini tentang hubungan halal yang Allah restui, single until halal, menjemput jodoh dengan memantaskan diri, dan masih banyak lagi hal-hal yg bertolak belakang dengan apa yang telah saya lakukan dalam beberapa hari terakhir.

Saya juga tak lagi menikmati indahnya ibadah, entah mungkin ini teguran dari Allah. Karena kenakalan Saya.

Akankah saya menjadi orang yang munafik?

Seketika itu saya beristighfar. Secepatnya saya melakukan sholat taubat.
Saya mohon ampun atas kemunafikan saya, atas lisan-lisan yang sebelumnya berjanji pada Allah hanya ingin menjemput cinta yang suci nan hakiki. Tapi dibeberapa hari terakhir, saya melakukan kesalahan yang luar biasa. Beberapa hari ini keyakinan akan pengabulan do'a sirna, yang ada hanyalah niat untuk menjadi lebih nakal dari sebelumnya.

Keesokan harinya, saya memutuskan untuk menguatkan lagi prinsip yang sebelumnya hampir hilang dari hati saya. Prinsip untuk mempertahankan kehormatan diri, dan keyakinan akan pengabulan do'a dari Allah SWT.

Maka, sore ini umi (sapaan untuk bunda tercinta)
" Umi yakin, Allah hanya sedang mempersiapkan segala yang indah, dan segala yang luar biasa untuk pertemuan Ridha, dengan calon yang sangat Ridha impikan....."
Kelanjutannya mungkin seperti ini
" Saat ini, Allah sedang ingin melihat perjuangan Ridha membahagiakan umi dan bapak. Setelahnya, Allah akan mengembalikannya dengan kebahagiaan, dan Ridha akan puas akan perjuangan yang telah Ridha lakukan untuk umi dan bapak. Bersama suami Ridha tercinta"

Itulah hasil obrolan ringan tentang jodoh bersama umi di sore ini. entah mengapa, hati ini makin yakin bahwa tinggal sedikit lagi.Sabar dan Sholat. Maka sampailah saya ditempat imam sholeh menjemput saya.

Keep Istiqomah, Sholehah
InsyaAllah kita ketemu di Jannah :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar