Selasa, 26 Mei 2015

7 Poin Tujuan Pengasuhan

Pagi ini, aku menjadi sangat sibuk. Lantaran runutan pekerjaan sejak pagi sudah menumpuk, semuanya harus diselesaikan pada pagi itu juga.
Memiliki jobdesk event marketing, di sebuah institusi besar Universitas Al Azhar Indonesia, membuatku sering terlibat di event-event mitra. Salah satunya hari ini, Aksi Cepat Tanggap (ACT) sebuah lembaga nirlaba yang sangat concern terhadap kegiatan-kegiatan kemanusiaan, menyelenggarakan seminar parenting dengan mengundang Ibu Elli Risman, pakar psikolog parenting sebagai narasumber utamanya.

Pada awalnya, aku menghadiri acara itu, hanya untuk menggugurkan kewajibanku untuk membagikan brosur dan melayani peserta yang ingin bertanya seputar Universitas Al Azhar Indonesia (UAI). Namun, karena harus mengikutinya sampai selesai, terkait brosur harus terus aku bagikan pada setiap orang yang baru datang, aku akhirnya ikut sebagai salah satu peserta yang duduk ditengah-tengah peserta lain untuk mengikuti materi baru, yang masih asing ditelingaku.
Belajar parenting diusia yang bahkan bertemu jodoh saja belum bukan membuat aku malu, namun aku sungguh menyadari bahwa aku masih sangat kurang dalam ilmu ini.

Penjelasan Bu Elly Risman, sebagai narasumber di event itu membuatku seakan 'tertampar' akan ilmu yang selama ini salah aku persepsikan. Benar sekali ungkapan bahwa semakin kita mempelajari suatu ilmu, kita makin sadar bahwa kita masih sangat kurang akan ilmu-ilmu yang selama ini kita miliki.

Bu Elly menjelaskan dalam seminar parenting "Pengasuhan 3 Generasi" bahwa penting sekali membuat tujuan pengasuhan sejak dini nya usia pernikahan kita, atau bahkan saat menentukan calon pasangan hidup kita.

Tidak memikirkan dan membuat tujuan pengasuhan terhadap anak-anak kita, sama saja sedang merencanakan kehancuran secara perlahan masa depan anak-anak generasi kita.
Tujuan pengasuhan, haruslah memikirkan tentang bagaimana sebenarnya kita mengasuh dan mendidik anak kita.

Ada 7 hal yang Bu Elly Rahman bagikan sebagai bekal kita menjadi orang tua nantinya.

7 poin sebagai tujuan pengasuhan kita yang benar adalah sebagai berikut :
1. Ajarkan anak-anak kita pemahaman dan kesiapan mereka untuk menjadi hamba yang taat untuk Tuhan dan agamanya, melalui iman yang lurus, ibadah yang baik dan akhlakul karimah. Ini pondasi awal dari semua prestasi gemilang anak-anak kita nantinya.

2. Ajarkan anak-anak kita pemahaman dan kesiapan mereka untuk suatu saat mereka menjadi seorang istri dan suami. Bagaimana memilih dan menemukan pasangan hidup yang tidak hanya memiliki visi dunia, namun yang terpenting akhirat. Dengan cara yang benar dan menyenangkan.

3. Ajarkan anak-anak kita pemahaman dan kesiapan mereka untuk suatu saat mereka menjadi seorang ayah atau seorang ibu. Dimana seorang ayah, bukan melulu masalah harta yang harus menjadi tanggung jawabnya. Namun, sejatinya harus mewariskan kepemimpinan kita sebagai ayah, kepada anak-anak kita. Untuk seorang ibu, anak-anak kita bisa jadi belum ada pemahaman bahwa, harus banyak pengorbanan ketika kita menjadi seorang ibu. Mengandung tanpa harus mengeluh, melahirkan yang akan sangat mengorbankan jiwa dan raga, serta merawat dan mendidik anak. Karena saat ini, angka perceraian pasangan muda sudah ada di angka 400%. karena apa? kurangnya pemahaman dan kesiapan untuk menjadi orang tua.

4. Ajarkan anak-anak kita pemahaman untuk menjadi seorang profesional dalam bidang yang kita pilih. Kita harus siap menghadapi bahwa suatu hari kita akan ditinggal oleh pasangan kita.

5. Ajarkan anak-anak kita untuk menjadi pendidik yang baik. Menjadi pendidik yang selalu memberikan contoh bukan hanya mengajarkan.

6. Ajarkan anak-anak kita untuk dapat menjadi seorang pengabdi. Suatu saat akan kehilangan orangtua kita. Saat itu, apa posisi kita. Seorang anak yang hanya bisa membayar orang lain memandikan dan menyolatkan jenazah orang tua kita. Atau kita yang menghandle semua urusan dari mulai memutuskan dimana orang tua kita dimakamkan, memandikan jenazah, menyolatkan serta menguburkan.

7. Ajarkan anak-anak kita untuk dapat selalu bermanfaat untuk orang lain.

Rasa-rasanya lebih banyak poin yang belum saya tuangkan dalam blog ini. Namun ini semua sudah mewakili, betapa ilmu semakin digali, semakin sadar bahwa ilmu kita masih amat sangat sedikit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar